Part 17 : Midnight Sun

Title
Midnight Sun

Author
Ichen Aoi

Length
Chaptered

Rating
General

Genre
Romance, Sad, Friendship, Angst

Cast
Jessica Jung
Tiffany Hwang
Kim Taeyeon
 Wu Yi Fan
Xi Luhan
Park Chanyeol
Do Kyungsoo

Other Cast
Zhang Yi Xing
Kim Jong In

Backsound
 I Know by TVXQ

Disclaimer
this story is mine and all cast is my biased

Note
Seohyun – Sehun akan muncul dipart terakhir. Ada alasan kenapa Kyuhyun tidak bisa melacak jejak mereka.

==

Jessica memandangi kalender yang tergantung dengan manis di dinding kamarnya. Salah satu maid keluarganya sudah menyampaikan pesan dari Nyona Besar Jung. Jessica akan menikah minggu depan dengan seorang pengusaha kaya. Pengusaha muda yang bahkan sama sekali belum pernah ia temui apalagi ia kenal. Jessica sekarang benar – benar merasa kalau dirinya sedang dijual demi harta kekayaan.

“Nona Jung?”
“Apa salah ku? Jawab aku!”

Maid muda itu hanya diam.
Ia selalu setia menemani Jessica jika gadis itu sedang dalam tahanan keluarganya. Maid itu sudah seperti teman bagi Jessica. Teman ditengah istana yang memenjarakan dirinya ditengah kesepian, air mata dan penderitaan.

“Tidak ada. Nona Jung tidak salah. Hanya waktu yang tidak tepat”
“Selamanya waktu tidak akan datang dengan tepat untuk ku kan?”
“Nona…”
“Katakan, kapan aku bisa memiliki kebahagiaan ku sendiri”
“Nona, semuanya akan berubah menjadi sebuah kebahagiaan jika waktunya sudah tepat”
“Waktu itu tidaka akan pernah ada untuk ku”

Jessica menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Ia kembali menangis. Menangisi segala yang terjadi dalam kehidupannya. Ia tidak tahu sampai kapan ia akan bertahan dengan keadaan yang menekan seperti itu.

(note : maid = maido = pelayan dalam bahasa Jepang)

**

“Luhan ge? Apa ada sesuatu yang terjadi di China?”

Chanyeol menatap Luhan dengan sedikit kebingungan. Ia tidak mengerti kenapa Luhan memasukkan semua barang – barangnya kedalam koper. Hanya ada satu tempat jika Luhan harus pergi meninggalkan Seoul. yaitu Beijing. Luhan berasal dari keluarga bangsawan disana yang kabur meninggalkan keluarganya demi memperjuangkan kemerdeaannya dalam hidup kemandirian.

“Tidak ada. Aku hanya ingin kembali”
“Kau yakin, Ge?”
“Apa aku terlihat sedang ragu – ragu?”

Luhan mengehela nafas lelah sambil menatap Chanyeol dengan matanya yang menyipit. Chanyeol tidak mengerti ada apa sebenarya. Sejak kejadian Kyuhyun dan anak buahnya datang, sejak Luhan dan Kris sadar dari pingsan sementara mereka. Chanyeol sempat melihat keduanya bicara dengan sangat serius dan dirinya tidak diizinkan untuk terlibat didalamnya.

“Apa Kris ge tahu akan hal ini?”
“Jangan bertitahu dia”
“Tapi…”

#brak!

Kris berada di ambang pintu kamar asrama Luhan dan Sehun. Ia hendak mencari keberadaan Chanyeol untuk membantunya membereskan kamar mereka dan memikirkan cara untuk mengambil Jessica kembali. Namun yang ia jumpai adalah Luhan sedang mengemasi pakaiannya dan barang – barangnya yang lain.

“Kau…”
“Kris, aku harus pergi ke China”
“Kau kembali ke Beijing? Itu maksud mu?”
“Ne”
“Untuk apa? Masalah kita belum selesai dan kau…”
“Tidak Kris, semuanya sudah selesai. Kau bisa bersama Jessica noona dan aku akan pergi. Jangan hiraukan komitmen kita yang lalu karena kita tidak akan pernah mencapai akhir dengan cara seperti itu”

Kris menatap Luhan dengan senyuman merendahkannya. Ia melangkahkan kakinya memasuki kamar itu lalu menggelengkan kepalanya. Chanyeol memilih diam sambil memperhatikan kedua hyung tertuanya bersiteru. Ia memilih untuk duduk di ranjang milik Sehun.

“Kau pengecut! Kau takut dengan lelaki bernama Cho Kyuhyun itu kan?”
“Kau tahu siapa aku, Kris”
“Lalu kenapa kau kabur?”
“Aku tidak kabur”
“Lalu?”
“Kau ingin aku membantu mu mendapatkan Jessica Jung lalu melihat kalian saling berpelukan penuh haru didepan ku?”
“LU HAN!!”

Chanyeol sampai terlonjak mendengar teiakan Kris yang pertamakali ia dengar untuk membentak salah satu dari mereka ber-4. Luhan tersenyum miris lalu menabrak tubuh Kris dan keluar dari ruangan itu, meninggalkan Kris, Chanyeol dan barang – barangnya. Kris mengepalkan tangannya dengan kuat.

“Ge?”
“Tidak sekarang, Chanyeol!”

Kris juga keluar dari ruangan itu. Chanyeol hanya bisa memandangi keduanya dengan bingung. Ia kemudian meraih iPhone -nya dan memutuskan untuk mencari keberadaan Jessica saat ini. Namun yang ia jumpai malah sebuah pesan singkat dari keluarga adik kelasnya yang paling dekat dengannya.

Chanyeol, ini Kim ajeomma. Ajeomma harap kau bisa datang menghadiri pemakaman Kim Jong In hari ini. Kau yang paling dekat dengannya dan mungkin Jong In ingin melihat mu di detik terakhirnya sebelum bertemu gelap.

Chanyeol terkejut.
Ia langsung meraih sweaternya yang tergantung dikursi belajar ruangan itu lalu segera menutup pintu kamar tersebut dan berlari menuju gerbang utama. Ia harus menaiki bus pertama yang lewat dijam ini.

**

“Fany -ah, kondisi mu masih lemah”
“Tidak eomma. Aku harus bertemu dengan Kai”

Wanita paruh baya itu menatap putri tunggalnya dengan penuh kesedihan. Ia juga tidak pernah menyangka kalau semua ini akan terjadi. Memang ia dan suaminya tidak pernah menyetujui hubungan Kai dan Tiffany karena usia seorang kai yang mereka anggap tidak cocok untuk keduanya menjalin hubungan. Namun ibunya tidak pernah menginginkan Tiffany menjadi kacau seperti ini.

“Eomma akan menemani mu untuk menghadiri pemakaman Kai”
“Gomawo” ucap Tiffany lemah.

**

Taeyeon terus memandang keluar kaca mobil. Ia tidak ingin menoleh kearah Lay sekali pun. Ia masih mengingat bagaimana Kyungsoo bicara dengan nada yang sangat tajam dengannya. Ia menyalahkan Lay atas semua ini.

“Kau tidak ingin bicara dengan ku?”
“Apa dengan semua ini kau sudah cukup puas, Zhang Yi Xing?”

Lay tersenyum kecil mendengar nada tajam yang keluar dari mulut Taeyeon. Ia sama sekali tidak menjawab, setidaknya ia cukup lega karena ternyata membawa Taeyeon pulang tidak terlalu sulit seperti yang ia bayangkan sebelum ini.

“Kenapa kau tidak kembali saja ke China dan tidak perlu mengurusi kehidupan ku?”
“Jika aku bisa, aku akan melakukannya”
“Siapa yang melarang mu?”
“Takdir. Aku bertunangan dengan mu adalah sebuah takdir”

Taeyeon langsung menoleh kearah Lay dan menatap lelaki itu dengan tajam. Lay bisa melihatnya dari kaca spion depan yang mengganting diatasnya.

“Kalau begitu, takdir itu menghancurkan ku”

Ada rasa sakit didada Lay ketika mendengar Taeyeon bicara dengan nada tajam dan ekspresi marahnya yang terpeta jelas. Sayangnya pikriannya sedang tidak bisa berfikir jernih saat ini. Ia memutuskan untuk mengabaikan hal itu.

**

Kyungsoo memandangi setiap sudut ruangannya. Sebuah apartemen yang pernah ia tinggalkan ketika ia mendapatkan asrama dari sekolahnya. Aprtemen sederhana. Dengan uang yang ia dapat, ia hanya sanggup membayar apartemen kecil itu. Ia ingat disudut dapur ruangan itu, bagaimana Taeyeon memasak untuknya.

Ia ingat bagaimana ekspresi bahagia Taeyeon ketika Kyungsoo mengatakan akan mengajaknya untuk pergi memancing. Tanpa gadis itu ketahui kalau ia sama sekali tidak bisa memancing, bahkan itu adalah pengalaman pertamanya.

Ia ingat bagaimana setelahnya gadis itu menggerutu sambil memasak. Masakan yang Taeyeon hasilkan tidak pernah mengecewakan, selalu terasa enak dilidahnya. Atau karena itu adalah masakan orang yang ia cintai? Mungkin saja. Dapur adalah ruangan yang paling sering ia jumpai karena ia selalu bisa mendapati Taeyeon sedang memasak disana.

“Semuanya sudah berakhir. Sudah seharusnya aku melupakan mu, noona” bisiknya pelan lalu membaringkan tubuhnya dilantai keramik yang dingin.

**

Kyuhyun menatap berkas – berkas didepannya. Ia berhasil mendapatkan Jessica, Tiffany dan Taeyeon, meski Taeyeon adalah bagian adik angkatnya. Atau lebih tepatnya orang yang sudah ia anggap sebagai adiknya, Lay. Hanya tersisa satu nama dalam proposalnya. Seo Joo Hyun. Menemukan gadis polos itu adalah hal yang paling mudah dalam hidupnya hanya saja kali ini berbeda.

Seohyun bersama dengan Sehun.

Itu yang membuatnya menjadi sangat sulit. Sehun… Sehun… Oh Se Hoon… Nama itu terus terngiang dalam pikiran Kyuhyun seperti sebuah lonceng yang berdengung dengan keras. Ia tidak bisa menyakiti seorang Oh Sehun. Disitu letak masalahnya. Ia ingat bagaimana pertamakali ia bertemu dengan lelaki muda itu. Sangat keras kepala. SUlit pula baginya meminta Seohyun pulang secara damai.

Bagaimanapun juga Sehun adalah adik satu darahnya dari ibu yang sama. Ia tidak akan bisa menyakiti Sehun meski hanya sehelai rambutnya. Tidak akan. Kyuhyun sadar, menempatkan perasaan pribadi dalam tugasnya bukanlah hal yang profesional. Ia siap menanggung semua kesalahannya. Ia sudah tidak peduli dengan apa yang akan dilakukan petinggi keluarga Jung padanya.

“Kau sudah gagal sejak awal, Cho Kyu-Hyun” bisiknya kecil.

Jessica.
Ia bersalah pada gadis itu. Ia membuat gadis itu harus terluka dan tersiksa. Sejak awal ia memang tidak akan pernah bisa membawa gadis itu kembali makanya ia memerlukan obat bius.

Tiffany.
Membunuh seorang Kai adalah kesalahan terfatal dalam tugasnya. Ia memangganggap ke-4 gadis itu adalah teman masa kecilnya yang manis begitu juga dengan Kai. Dan ia tidak tahu harus berbuat apa jika Kai sampai benar soal kehamilan Tiffany.

Taeyeon.
Menyerahkan gadis itu pada Lay sedangkan ia tahu gadis itu menyukai lelaki lain. Taeyeon bukanlah wanita yang mudah mencintai. Ia gadis yang sangat serius dan terkesan muram. Seharusnya ia bersyukur karena Kyungsoo membuatnya tersenyum.

Seohyun.
Seohyun benar – benar memegang titik terlemah dalam kehidupannya. Sehun.

Kyuhyun menyadarkan tubuhnya pada kursi besar yang berada didepan meja kerjanya. Ia tidak akan lari keluar negeri, kabur dari keluarga Jung seperti yang disarankan Eunhyuk. Ia bukan seorang pengecut. Ia harus mengakui kegagalannya. Emosi pribarinya yang menggagalkan dan menghancurkan semuanya.

**

Luhan berjalan – jalan disekitar Myeongdong. Ia sesekali memperhatikan sekelilingnya sampai sebuah billboard pemberitahuan yang besar sedang sesekali mengganti pemberitahuan yang tertera. Sebenarnya hanya sekedar papan iklan biasa hanya saja yang ditampilkan billboard besar tersebut biasanya sebuah pemberitahuan – pemberitahuan acara yang melibatkan perusahaan – perusahaan besar.

Entah kenapa ada dorongan untuknya agar mrlihat papan pengumuman tersebut. Sampai sebuah berita mengejutkan dirinya dan membuat tubuhnya serasa membatu detik itu juga.

JUNG COORPORATION AND LEE’S REAL ESTATE
Wedding Party
Lee Dong Hae and Jessica Jung
April 18th, 2013

Tulisan yang tertera selanjutnya seolah blur dalam pandangan Luhan. Ia merasa sesak sekarang. Ia memang melepaskan Jessica namun untuk bersama seorang Kris, bukan orang lain yang sama sekali tidak ia kenal.

Sementara itu Kris menjatuhkan remote televisi asramanya. Ia terkejut dengan berita yang baru saja didengarnya. Ia tidak pernah menyangka semua ini akan terjadi.

“Jessica Jung… akan menikah?”

… TBC