Part 18 : Midnight Sun

554165_501920753153862_223769899_n

Title
Midnight Sun

Author
Ichen Aoi

Length
Chaptered

Rating
General

Genre
Romance, Sad, Friendship, Angst

Cast
Jessica Jung
Tiffany Hwang
Kim Taeyeon
Seo Joo Hyun

 Wu Yi Fan
Xi Luhan
Park Chanyeol
Do Kyungsoo
Oh Se Hoon

Other Cast
Zhang Yi Xing
Byun Baek Hyun

Backsound
 I’ll Protect You by Kim Jae-Joong

Disclaimer
this story is mine and all cast is my biased

..

Jika aku dilahirkan kembali kedunia ini, aku hanya berharap satu hal.
Semoga dimasa itu aku bisa hidup dengan mu dalam balutan kebahagiaan yang tidak akan pernah berakhir sampai aku menutup mata.

..

Taeyeon menatap kediamannya dengan rasa kecewa. Ia tidak ingin kembali ketempat itu lagi namun orang yang sempat ia percaya malah menyeretnya ketempat itu. Mmebuatnya merasa dikhianati dan benar – benar sesak.

“Kau kembali?”, tanya nyonya Kim yang baru saja menuruni setiap anak tangga begitu mendengar bahwa Lay berhasil membawa putrinya kembali kedalam istananya.

“Aku tidak kembali. Hanya saja seseorang menyeret ku dengan paksa untuk kembali.”

Jawaban itu lebih ditunjukkan pada Lay yang mematung dibelakangnya dengan ekspresi yang ebnar – benar datar. Taeyeon tidak menyukai lelaki itu, sekarang. Ia sedikit meneysal pernah menganggap lelaki itu baik dan akan membantunya mencari sebuah kebebasan kenyataannya adalah Lay sendiri yang membawanya kembali kedalam penjara yang mewah tiada tara.

Lay ingin mengatakan sesuatu namun lidahnya terasa kaku ketika ia melihat Taeyeon menatapnya dengan penuh rasa marah. Gadis itu memandangi Lay dan ibunya bergantian lalu memutuskan untuk menaiki tangga yang satunya untuk menuju kamar yang selama ini sudah ia tinggalkan dengan senang hati.

“Anak itu akan segera mengerti, Lay. Bagaimanapun juga dia adalah calon tunangan mu, dia itu calon istri mu kelak.”

Pernyataan Nyonya Kim membuat Lay sedikit merasa aneh. Seharusnya ia bahagia, namun melihat tatapan Taeyeon tadi sudah cukup memberitahunya bahwa gadis itu sama sekali tidak menginginkan keberadaannya. Menyadari kenyataan itu membuat jantungnya serasa diremas kuat hingga sesak. Namun Lay memilih untuk tidak mengatakan apapun.

**

Jessica merasa bodoh sekarang ketika hampir seluruh pelayan dirumahnya berdatangan keluar masuk kamarnya dengan gaun dan perhiasan serta dengan benda – benda lainnya. Jessica tidak begitu menyukainya, ibunya beranggapan Jessica bisa hamil kapan saja dan ia harus menikah dengan orang yang sederajat dengan keluarga mereka sehingga ia menghalalkan perjodohan meski Jessica sama sekali tidak mengenal orang tersebut.

“Eomma! Aku tidak mengenal siapa itu Lee Donghae dan jangan memasang pengumuman seenaknya. Teman – teman kuliah ku langsung menghubungi ku begitu mereka melihat berita ini di billboard pusat Seoul!”
“Justru ibu bagus kan? media TV juga bersedia meliput. Agar laki – laki bernama Luhan dan Kris itu tidak datang menganggu kehidupan mu!”
“Eomma~!”

Wanita paruh baya itu seakan tidak peduli. Ia langsung pergi meninggalkan kamar Jessica dan membiarkan gadis itu menahan rasa amarahnya. Ia bisa saja pergi lagi dari rumah itu namun sekarang ia tidak mungkin lagi melakukannya karena hidup Kris dan Luhan sekarang terletak dari bagaimana gadis itu bersikap.

**

Rumah sakit.

Seorang wanita paruh baya sedang terbaring dengan lemah. Peralatan elektronik rumah sakit menempel ditubuhnya. Penyakitnya kembali kambuh dan mulai menggerogoti kesehatannya yang tidak seberapa itu. Baekhyun, putra dari wanita itu, tampak sedang menyiapkan beberapa potongan buah.

“Baekhyun -ah?”
“Eomma, jangan terlalu banyak bicara dan bergerak.”

Wanita itu tersenyum mendengar ada nada khawtair dalam kalimat yang dilontarkan anaknya. Ia benar – benar bangga sekaligus senang. Namun ia merasa ada sesuatu yang kurang disana. Rasa bersalahnya yang terus menghantui pikirannya hingga ia tidak bisa terbaring dengan tenang diranjang rumah sakit itu.

“Kalau nanti eomma sampai menyusul appa mu…”
“Tidak akan ada yang seperti itu. Ku pastikan eomma bisa sembuh secepatnya.”
“Baekhyun-ah, dengarkan eomma! Kanker tidak akan pernah memiliki obat kecuali kematian dan kau harus menerima akan hal itu.”

Baekhyun melepas pisau dalam genggamannya dan menaruhnya diranjang buah. perhatiannya kini terlimbap penuh pada ibunya yang sedang menatapnya dengan mata berkaca-kaca. Baekhyun menarik kursi dan duduk disamping ranjang itu sambil meraih tangan lemah ibunya kemudian menggenggamnya.

“Eomma akan meinggalkan ku sendiri?”
“Baekhyun -ah, ada yang ingin eomma katakan pada mu”
“Soal apalagi?”

Wanita paruh baya itu menarik nafas dalam sejenak lalu menatap putranya yang kini sudah beranjak remaja. Baekhyun duduk di tahun pertama sekolah menengah atasnya. Wanita itu menatap Baekhyun dalam – dalam.

“Dengarkan eomma, cari orang bernama Kevin Lee atau mungkin sekarang ia merubah namanya menjaid Kris Wu. Dia adalah kakak mu. Dia adalah anak eomma.”

Baekhyun membeku ditempatnya, ia tidak pernah tahu kalau dirinya memiliki seorang kakak karena ia adalah anak tunggal dalam keluarganya. Wanita paruh baya itu mengerti rasa tidak mengerti Baekhyun, membuatnya harus menjelaskan dari awal.

“Sebelum neikah dengan appa mu, eomma memiliki sebuah keluarga kecil yang sangat sederhana. Mengharuskan eomma bekerja keras hingga akhirnya eomma harus meninggalkan Guangzhou dan pergi ke Seoul. Di Guangzhou, eomma meninggalkan segalanya termasuk Kevin yang saat itu masih berusia dua satu tahun. Tidak berapa lama eomma bekerja di Seoul, semuanya berubah termasuk perasaan dikala itu. Appa mu datang dan memberikan segalanya yang eomma tidak pernah miliki sebelumnya. Semuanya terjadi begitu saja.”

Baekhyun menunduk dalam.
Ia tidak mengerti harus marah atau malah sebaliknya. Senang mendengarkan kalau ia bukan anak tunggal seperti yang selama ini ia khawatirkan. Ia ingin berbagi dengan saudaranya untuk mengurus segalanya.

“Berjanjilah, temukan dia lalu bawa ia kedalam keluarga kita. Sekarang ini, kaulah kepala keluarga dalam keluarga kita.”

Wanita paruh baya itu tersenyum dengan lembut, membiarkan Baekhyun berfikir dengan perlahan atas tindakan apa yang akan ia ambil selanjutnya.

**

Rombongan berpakaian hitam dan rapi itu tampak sedang berjalan beriringan. Tiffany, dengan gaun hitamnya ebrada diantara kerumunan itu dengan pandangan yang sendu. Ia masih belum bisa menerima kenyataan soal kematian Kai. Baginya, Kai adalah segalanya. Lelaki itu mengajarkannya banyak hal mulai dari rasa bahagia sampai rasa sakit.

“Kau tidak apa – apa? Atau sebaiknya kita pulang saja?”
“Aku tidak apa-apa, eomma”

Wajah Tiffany masih terlihat pucat dan tubuhnya terlihat lebih kurus daripada sebelumnya. Entah sudah berapa lama ia menghabiskan waktunya untuk menangisi kepergian seorang Kim Jong In. Rasanya menangis pun tidak cukup untuk menghapus segala ingatannya tentang Kai.

Tidak jauh dari tempatnya berdiri, Chanyeol sedang menatap liang lahat yang akan menjadi tempat Kai selanjutnya. Ia tidak menyangka kalau hoobae kesayangannya akan pergi secepat ini. Kai adalah anak yang menyenangkan dan sering menghabiskan waktunya bersama Chanyeol.

“Ah! Tiffany nona! Sebaiknya anda beristirahat sejenak, kami bisa mengantarkan anda ke mobil” ucap salah satu dari keurmunan itu yang merupakan karyawan diperusahaan Hwang.

Mendengar nama yang tak asing baginya membuat Chanyeol menoleh dengan cepat. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, tidak mempercayai penglihatannya sendiri. Tiffany berdiri tidak jauh darinya dengan wajah pucat dan tubuh yang sedikit kurus. Yanag embuatnya semakin bingung adalah kehadiran Tiffany pada pemakaman Kai ini. Ia sama sekali tidak pernah mendengar kalau keduanya saling mengenal satu sama lain.

“Tidak perlu. Aku harus berada disini, disamping Kim Jong In sebelum ia benar – benar pergi. Aku akan menemaninya sampai akhir.”

Serangkaian kalimat yang di ucapkan Tiffany membuatnya sedikit linglung. Chanyeol memutuskan untuk bertanya pada orang yang berada didekatnya. Ia harus tahu ada apa sebenarnya, bertanya pada Tiffany pun tidak akan mungkin karena gadis itu tidak pernah bercerita banyak hal meski mereka pernah tinggal bersama untuk beberapa waktu.

“Nona Stephanie adalah kekasih Jong In. Mereka kabur karena saya dengar Tuan Hwang tidak menyutujui hubungan mereka karena masalah usia. Jong In meninggal karena tertusuk ketika seorang butler berusaha membawa Nona Stephanie kembali pada keluarganya.”

Chanyeol mengerutkan alis matanya. Tiffany kabur dengan Kai sedangkan Tiffany sendiri tinggal bersamanya untuk sementara waktu. Chanyeol menggali kedalam pikirannya dan ia ingat dimana ketika Tiffany memutuskan untuk pergi dari apartemen kecil mereka di pinggiran kota.

“Terimakasih”
“Ne”

Acara pemakaman itu berlangsung khidmat hingga kerumunan tersebut perlahan menipis dan menyisakan Tiffany yang masih berdiri disana dengan kepala tertunduk. Chanyeol tidak ingin beranjak dari tempat itu sampai Tiffany selesai menangis. Lelaki itu terus memandanginya dengan tatapan yang sulit diartikan. Butuh waktu lama untuk Tiffany menyadari keberadaan Chanyeol sampai ketika ia menatap keseberangnya dan mendapati lelaki itu tengah tersenyum tulus.

**

“Jadi, kau mau nanti kita memiliki berapa anak?”

Hari ini Sehun sudah mulai kembali menganggu Seohyun yang sedang sibuk menyiapkan makan malam. Seohyun hanya memutar bola matanya dengan kesal tanpa menghiraukan setiap kalimat yang keluar dari mulut Sehun. Ia benar – benar tidak menyangka lelaki muda itu benar – benar berfikiran dewasa.

“Ayolah~~ jawab aku, SeohyunIE~”
“Sehun! Oh Sehun! Panggil aku noona!”

Seohyun langsung mengangkat pisau daging yang sedang ia gunakan, membuat Sehun merasa sedikit ngeri. Sehun sampai harus mundur beberapa langkah. Ia tidak ingin terluka karena pisau yang besar dan tajam itu. Seohyun menyadari kalau ia mengangkat benda yang berbahaya kemudian kembali berbalik dan sibuk dengan masakannya.

“Noona, apa kau merasa kesepian disini?”
“Kenapa bertanya hal seserius itu?”

Sehun melipat kedua tangannya diatas meja sedangkan Seohyun sibuk bolak – balik untuk mengambil beberapa bahan makanan yang diperlukan. Ia sampai harus berulang kali menghitung bawang yang diperlukan.

“Aku membawa mu ke desa terpencil yang mungkin sangat jauh dari kehidupan mewah mu di kota. Disana semua orang mengenal mu, sedangkan disini tidak satu pun yang mungkin mengenali mu.”
“Tidak masalah untuk ku, itu lebih baik sehingga hidup ku bisa lebih tenang”

Sehun tersenyum kecil mendengar jawaban Seohyun, setidaknya ia tidak perlu merasa bersalah lagi sekarang. Lelaki itu berdiri lalu memeluk Seohyun dari belakang. Seohyun merasa sedikit risih dan gugup, namun ia tidak mengatakan apa – apa dan berusaha mengabaikan Sehun.

“Sebentar lagi kita akan menikah dan ku harap semuanya akan berjalan dengan lancar” bisik Sehun pelan tepat ditelinga kanan Seohyun. Gadis itu mengangguk pelan, ia mengharapkan hal yang sama didalam hatinya.

**

Midnight Sun Cafe & Club sudah tutup beberapa hari ini setelah kasus kedatangan Kyuhyun dan anak buahnya yang memporak – prandakan seisi tempat itu. Pemiliknya memutuskan untuk merenovasi beberapa bagian dan tetap menggaji pelajar – pelajar itu kecuali Sehun yang kini tidak diketahui keberadaannya. Lagipula Kyuhyun sudah memberikan uang yang lebih dari cukup untuk memulihkan kembali tempat itu.

Kyungsoo menghabiskan waktunya disana sambil sesekali mencoba untuk membuat sekedar cake atau minuman dengan resep yang baru. Sebenarnya ia merangkap seorang chef disana hanya saja tidak sering, hanya ketika chef yang sebenarnya membutuhkan bantuan. Semuanya terasa benar – benar berantakan dan Kyungsoo harus membuatnya berulang – ulang. Keadaan dapur jadi sedikit kotor dengan tepung dan gula – gula.

“Mood ku benar – benar tidak baik” bisik Kyungsoo putus asa.

Ia menarik nafas dalam lalu bersandar pada meja masak dan menghembuskan nafas lemahnya. Kehidupannya benar – benar terasa aneh dan asing. Padahal sebelum ia mengenal Taeyeon, semuanya terasa biasa saja dan lancar hingga akhirnya ia mengenal gadis itu karena kebiasaan buruk Taeyeon yang suka melupakan barang miliknya. Ia ingat dimana pertamakali ia memaksa Taeyeon mendengarkan dirinya bernyanyi di cafe.

Kenangan – kenangan itu hanya membuat Kyungsoo tersenyum tipis sambil menatap pantulan dirinya dikaca rak piring. Kemudian mendengus kesal kepada pantulan dirinya sendiri.

“Kau terlihat menyedihkan Do Kyungsoo”

**

Luhan menunda kepergiannya ke Beijing. Ia langsung menemui Kris untuk mendiskusikan masalah Jessica yang akan menikah dengan orang asing itu. Ia langsung kembali ke asrama sekolahnya, menuju kamar Kris dengan langkah cepat.

“Kris!”

Kris yang masih menatap televisi didepannya dengan tidak percaya itu langsung menoleh kearah pintu dan menjumpai Luhan berdiri disana dengan sedikit terengah – engah.

“Lu, kau mengejutkan ku”
“Tidak ada waktu untuk itu. Kris, kau sudah tahu kalau…”
“Jessica Jung akan menikah?”

Luhan sedikit bersyukur karena Kris sudah tahu hal ini, setidaknya ia tidak perlu lagi menjelaskan dari awal soal duduk permasalahan yang menimpa mereka.

“Itu kan karena keinginan kau melepasnya” lanjut Kris dengan enteng sambil memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana jeans panjangnya yang terlihat longgar dan santai. Luhan langsung mendengus kesal, Kris kadang sangat suka memancing pertengkaran diantara mereka berdua.

“Kau ingin bersaing dengan ku secara adil? Sedangkan aku tahu Jessica noona akan memilih mu pada akhirnya”

Kris langsung menatap Luhan dengan tajam.

“Jangan sok tahu, Lu!”
“Aku tidak sok tahu, Kris. Aku melihatnya jadi mana mungkin aku mengatakan hal tanpa sebab kan?”

Kris langsung beranjak dari duduknya lalu melangkahkan kakinya menuju meja belajar dan membuka laci kecil disana, mengambil sebuah apel merah yang tersisa disana lalu menggigitnya dengan gigitan yang besar.

“Melihat soal apa?”
“Cara kalian saling berpelukan dan mengkhawatirkan satu sama lain” ucap Luhan lemah. Pada akhirnya ia harus mengakui kenyataan yang tidak pernah ingin ia lihat dan ia sangkal mati – matian.

“Kau cemburu?”
“Aku tidak cemburu, Kris”
“Kau cemburu buta, Lu”
“Jangan mengalihkan pembicaraan!”

Kris kembali duduk dengan tenang dan menatap Luhan yang masih berdiri didekat pintu kamarnya lalu tersenyum tipis.

“Bagaimana kalau kita menggagalkan pernikahan itu, merebut Jessica kembali. Kita akan lihat akhirnya bagimana nanti. Bagaimana menurut mu?”
“Kau ingin kita bertaruh?”
“Tidak, Lu. Jessica bukan hadiah setimpal untuk sebuah taruhan bodoh. Ia terlalu berharga. Aku yakin kau tahu akan hal itu”

Wajah Luhan memerah.
Kris selalu bisa membaca jalan pikirannya. Luhan mempertimbangkan tawaran Kris sesaat lalu mengangguk dengan pasti. Mereka akan menyusun sebuah rencana.

… TBC

Hi~~
Gak kerasa duah part 18~~ yang jelas FF ini bakal kayak drama Korea macam I Miss You yang tamat di episode 20 kkkk~~~ XD

See you~~~

7 comments

  1. Pretty Hana · April 1, 2013

    ini FF kenapa semakin lama semakin keren Eonn?
    seneng, sedih, emosi, semua campur aduk pas baca FF ini.
    past selanjutnya aku tunggu Eonn. fighting! ^^

  2. lestrina · April 4, 2013

    2 part lagi ya, jd penasaran siapa yg dipilih jessica ya n pngn tau respon kris pas ktmu baekhyun n ibunya…ya wes lanjut ya

  3. ItsKikyo · April 10, 2013

    seru juga baca FF ini,..makin lama makin seru
    oiya buat Author,..seperti’y ada kesalahan sedikit. Waktu ibu Baekhyun cerita dia meninggalkan Kris,..saat itu umur Kris dua ato satu tahun sih ?. coz diatas tertulis “eomma meninggalkan segalanya termasuk Kevin yang saat itu masih berusia dua satu tahun”…kalau Kris ditinggal umur 21 tahun dia pasti sudah dapat mengenal Ibu’y dong hehehe

    sukses terus buat Author…dan ditunggu bagaimana sikap Kyu menghadapi Sehun (yg notabene adlh adik’y sendiri)..

    Gomawo ^^

  4. tiffany1995 · April 22, 2013

    serruuuuuu.

  5. abellia · May 17, 2013

    annyeong..
    Mianhae, ru bsa comment skrg and demi apa pun ff ini bgus bgd trutma ide crtanya,alurny jg ok..truz kpn eps 2 trakhr d.post ?? Udh pnasarn bgd,he
    Oia qu blm bc part11 nc ny kash tau dong pswdnya? Please…gomawo^

  6. nira · July 27, 2013

    annyeong,maaf y ru comment lg d part in..
    Bneran thor in ff dr part k part’e mkin seru az,aq ampe mwek2 bca’e..
    Ksian para eonni n para oppa mreka sling cnta tp hrus terhalang krna gara2 status yg bda,2 part lg y?aq pnasaran bgt ap para eonni bza b’satu ato ga

  7. Aan's L-hope · November 3, 2014

    Penasaran sma Baekhyun m Kris Nanti bertemu… COUPLE SEOHUN d’sni yg paling ManiZzz 🙂
    D.G lagi Galon mikirin Kisah cnta nya sma Taeyeon^^ Part 19 nya Koq gak ada sih thor(?)

Leave your comment and like if you like this story XD