Part 20-END Midnight Sun

554165_501920753153862_223769899_n

Title
Midnight Sun

Author
Ichen Aoi

Length
Chaptered

Rating
General

Genre
Romance, Sad, Friendship, Angst

Cast
Jessica Jung
Tiffany Hwang
Kim Taeyeon
Seo Joo Hyun

 Wu Yi Fan
Xi Luhan
Park Chanyeol
Do Kyungsoo
Oh Se Hoon

Other Cast
Zhang Yi Xing
Byun Baek Hyun

Backsound
The Word I Don’t Want To Hear by Troblemaker

Disclaimer
this story is mine and all cast is my biased

Demi apapun…
Aku tidak ingin mendengar kata perpisahan…
Aku tidak ingin mendengar isak tangis…
Aku hanya inginkan kebahagiaan tanpa akhir…
Ku mohon, tetaplah disisi ku…
Untuk selamanya.

..

..

Midnight Sun
by Ichen Aoi

..

..

Last Chapter

..

Cinta adalah hal yang membuat kehidupan lebih berwarna.
Cinta itu sama dengan kepedihan.
Cina itu sama dengan pengorbanan.
Cinta itu sama dengan kebahagiaan.

..

Kris memandang keluar jendela asramanya dengan pandangan kosong. Ia melirik kebawah, tempat dimana seharusnya Chanyeol berada. Kris tidak tahu kemana perginya teman sekamar yang berisik itu. Yang ia tahu, laki-laki itu datang untuk sebuah pemakaman. Nyatanya sampai malam ini dia belum juga kembali.

Kris merasa resah. Pikirannya terus tertuju pada pesta pernikahan Jessica besok dan ibunya yang kini terbaring dirumah sakit. Ia meraih ponsel dan menatap nama serta alamat yang diberikan Baekhyun, orang yang merupakan adiknya tersebut. Mereka berasal dari satu rahim yang sama, itu berarti mereka adalah saudara.

Kris meraih mantelnya lalu dompet serta ponsel yang ia masukan kedalam celana jeans kesayangannya itu. Ia sengaja tidak mengunci pintu asramanya atau memang tidak perlu, karena sekolah mereka sangat aman. Ia memutuskan untuk kerumah sakit, sekarang.

**

Chanyeol membawa Tiffany kerumah sakit karena gadis itu tiba-tiba saja pingsan. Ia tampak sangat pucat dan hal ini membuat Chanyeol semakin merasa khawatir. Entah kenapa ia merasa ada yang tidak beres dengan gadis itu. Mendengar kalimat terakhir Tiffany sebelum pingsan tadi sudah sangat memperjelas posisinya.

Chanyeol, laki-laki itu selalu memberikan apapun yang ia bisa. Apapun yang Tiffany pinta. Ia selalu memenuhinya untuk sekedar melihat gadis itu tersenyum kearahnya dan mengucapkan kata terimakasih. Chanyeol baru menyadari bahwa memang mereka tinggal bersama tanpa kata-kata suka ataupun cinta. Memang sejak awal hubungan mereka tidak berdasar sama sekali. Chanyeol sama sekali tidak mempermasalahkan hal ini hanya saja sekarang semuanya terasa menyakitkan.

Ia mencintai seperti layaknya orang bodoh.

**

Sehun meraih ponsel yang berada diatas meja. Seohyun sudah tidur sejak tadi dikamarnya. Ia merasa bersalah karena telah membiarkan gadis itu tidak tahu apa-apa sedangkan dirinya meminta orang untuk mengawasi semuanya. Semua yang terjadi dalam keluarga Jung, Cho, Kim dan Hwang serta keluarga Seohyun sendiri. Ia tahu kalau ia salah, hanya saja ia tidak bisa membayangkan bagaimana sikap Seohyun ketika mengetahui kenyataan yang ada. Terlebih lagi, ia sudah sengaja mempermainkan Kyuhyun dengan perasaan dan profesionalisme kerjanya.

Sejak awal, Sehun tahu kalau Kyuhyun tidak akan bisa berbuat apapun padanya. Makanya ia dengan mudahnya membawa Seohyun pergi. Namun bukan itu masalahnya sekarang, Kyuhyun menghilang setelah Nyonya Jung menampar kakak tirinya itu karena tidak berhasil menemukan Seohyun.

Ia harus mencari Kyuhyun.

**

Kyungsoo sudah berjanji akan membawa Taeyeon pergi bersamanya tidak peduli atas apapun yang akan terjadi nantinya. Namun laki-laki itu sama sekali belum memikirkan caranya kecuali ia memang harus benar-benar membawa Taeyeon pergi ditengah pesta pernikahan Jessica. Lagipula ia yakin kalau Kris dan Luhan tidak akan tinggal diam dengan pernikahan itu.

Ia sudah memikirkan cara yang lain dengan posisi seperti ini -duduk ditepian jendela sambil menatap langit malam- sudah sejak setengah jam yang lalu. Namun tidak ada satupun ide yang terlintas dalam benaknya. Ia bukan orang yang kelewat nekat seperti Sehun, dia juga bukan orang yang pandai mengatur strategi seperti Kris dan Luhan, dan ia juga tidak seperti Chanyeol yang pandai menguasai keadaan. Sebenarnya Kyungsoo sedikit ragu namun ia tidak punya pilihan.

“Aku harus apa sekarang?” bisik Kyungsoo pelan sambil menatap langit malam yang gelap itu.

**

Luhan tersenyum kecil ketika ia membaca email yang dikirim oleh Sehun. Anak itu pergi kesebuah desa bersama Seohyun dan mereka berencana akan menikah. Benar-benar ide yang brilian. Seandainya saja tidak ada Kris dalam kisah cintanya, mungkin ia sudah melakukan hal yang sama. Hanya saja kisahnya tidak semudah Sehun. Semua terasa benar-benar sulit dengan keberadaan Kris, namun inilah kenyataannya.

Luhan memandangi passportnya dan tiket pesawat yang sudah ia pesan ulang beberapa hari yang lalu. Ia akan kembali ke Beijing dan memulai kehidupan baru disana. Ia ingin melupakan semua yang berhubungan dengan Jessica. Seseorang yang telah menjadi cinta pertamanya.

“Semoga kau dan Kris berbahagia tanpa ku,” bisik Luhan kecil.

**

Jessica memandang laki-laki didepannya dengan pandangan dingin. Ia tidak terlalu suka berada dekat dengan laki-laki asing. Sementara itu, laki-laki bernama Donghae itu hanya diam sambil memandangi gelas dihadapannya. Jessica membuka mulutnya, membuka pembicaraan untuk memecah keheningan itu.

“Kau menyukainya?”
“Menyukai apa?”
“Pemaksaan ini?”
“Kau pikir?”

Jessica tidak menjawab.
Donghae berdiri, melepas jasnya lalu menyampirkannya pada tubuh Jessica. Membuat gadis itu menatapnya dengan sedikit bingung.

“Kau bisa sakit.”
“Oh, ku pikir kau tidak peduli.”
“Kau membenci ku?”
“Tidak. Aku hanya tidak menyukai mu karena aku tidak mengenal mu.”

Donghae manarik nafasnya dalam lalu mulai melangkahkan kakinya bolak-balik dalam ruangan itu. Disana hanya dirinya dan Jessica dengan gaun minimnya. Mereka tahu semua ini sudah dirancang dengan baik oleh Nyonya Jung. Donghae sadar ini tidak benar sehingga ia memilih untuk menjaga jarak antara dirinya dan Jessica.

“Maafkan aku karena pernah menolak perjodohan yang lalu.”
“Lalu kau datang dan menghancurkan segalanya. Apa memang kau ditakdirkan untuk menghancurkan ku, Lee Donghae?”
“Kau tidak mengerti.”
“Bukan aku yang tidak mengerti, tapi kau yang selalu berusaha menghancurkan ku! Aku masih ingat dulu, ketika aku mencintai mu kau malah mencampakan ku dengan gadis yang ternayata adalah sahabat ku sendiri! Sekarang kau datang dan menghancurkan kehidupan ku. Kau tahu berapa lama waktu yang ku butuhkan dari rasa trauma itu? Kau tidak tahu kan?!”

Jessica meluapkan semua kemarahannya. Donghae hanya diam. Ia memilih untuk tidak bicara sama sekali. Ia dan Jessica pernah lebih dari sekedar teman selama di Amerika. Donghae alasan Jessica tidak ingin mengenal yang namanya cinta karena semuanya akan terasa menyakitkan namun sekarang sekali lagi ia harus berhadapan dengan laki-laki itu.

“Jess… kita bisa memulainya dari awal.”
“Tidak perlu, karena aku… aku sudah mencintai oranglain.”

Donghae menatap Jessica dalam lalu meraih gadis itu dan mencium bibirnya dengan kasar sambil menahan gadis itu untuk tetap ada dalam pelukannya. Jessica menangis dan berontak, ia tidak ingin rasa takut itu kembali. Donghae menyadarinya, ia melepaskan Jessica dan tanpa sadar sebuah nama keluar dari mulut gadis itu.

**

Kris memandangi seorang wanita paruh baya yang sedang terbaring lemah didepannya. Matanya terpejam dan terlihat sangat damai. Tanpa sadar setetes air mata meluncur dikedua pipi laki-laki sempurna itu. Bibirnya tersneyum tipis. Memang benar ia membenci wanita itu karena meninggalkannya karena harta. Namun bagaimana pun juga wanita itu adalah ibunya.

Ia sangat menyayanginya. Kris menyayangi orang yang telah melahirkannya kedunia ini.

“Ke-Kevin…”

Mendengar nama itu membuat Kris beranjak dari duduknya. Menghapus air matanya. Ia tidak ingin penderitaan masalalunya kembali. Lebih baik ia hidup sendiri dengan usahanya sendiri. ia sudah terbiasa sendiri dan ia tidak butuh siapapun untuk menjaga dan mengkhawatirkannya.

“Kevin…”
“Aku… Kris. Kris Wu.”
“Maafkan eomma… Jeongmal mianhaeyo, Kris.”

Kris merasa kakinya membeku pada lantai ketika ia mendengar suara isak tangis ibunya. Ia merasa bersalah dan berdosa. Ia membuat ibunya menangis hanya karena egonya yang tinggi. Kris tidak berbalik, ia hanya meresapi setiap rasa sakit yang seolah menusuk dadanya.

“Kris… Kembalilah, eomma membutuhkan mu.”
“Setelah membuangku?”

Kris merasa kalau pertanyaannya sangat keterlaluan, namun ia tidak bisa membendungnya lagi. Ia benar-benar merasa seperti seonggok sampah yang bisa dengan seenaknya dilempar kesana-kesini dan itu benar-benar menyakitkan.

“Eomma tidak membuang mu, Kris. Keadaan yang memaksa.”
“Anda menikai laki-laki kaya dan menaruh saya didepan panti asuhan? Bukankah sudah jelas anda tidak menginginkan saya? Anda membuang saya.”
“Kris… maafkan eomma. Eomma tidak bermaksud seperti itu.”
“Bahkan anda tidak mencari saya, ‘kan?”

Kris berbalik dan ia benar-benar menangis sekarang. Ibunya juga memandanginya dengan penuh rasa bersalah dan penyesalan yang mendalam. Wanita itu mencoba untuk meraih Kris dengan tangannya. Ia ingin menyentuh anaknya yang sangat ia rindukan selama bertahun-tahun.

“Eomma sudah mencari mu dipanti asuhan itu tapi mereka bilang kau sudah diadopsi dengan keluarga Wu yang kaya raya, jadi eomma pikir kau tidak akan meu mendengarkan penjelasan eomma lagi.”
“Tapi pihak panti asuhan tidak mengatakan apapun pada saya ketika saya bertanya pada mereka. Saya menghabiskan waktu untuk mencari wanita yang melahirkan dan membuang saya begitu saja! Saya pikir anda masih mau peduli, tapi kenyataan menyadarkan saya detik itu juga ketika anda menghabiskan waktu anda dengan anak kesayangan anda itu.”
“Kris, bagaimanapun juga Baekhyun adalah adik mu.”

Kris tertawa meremehkan namun ia tidak bisa menyembunyikan rasa sakit dan kesedihannya. Ia sudah memendam air matanya selama bertahun-tahun dan sekarang tumpah ruah begitu saja. Ia tidak bisa lagi menahan segalanya. Tidak bisa. Ia benar-benar rapuh.

“Dan soal pihak panti asuhan tidak mengatakan apa=apa itu karena eomma sendiri yang memintanya, Kris. Eomma harap kamu bisa mengerti. Eomma tidak meminta lebih. Eomma hanya ingin kau kembali dan menjaga Baekhyun bersama mu.”
“Tapi anda bisa menjaganya tanpa saya.”
“Seandainya eomma bisa. Eomma ingin melihat kalian berdua tumbuh bersama. Hanya itu.”

Kris merasa kepalanya terlalu sakit untuk masalah serumit ini. Ia langsung keluar dari ruang rawat itu tanpa mengucapkan sepatah kalimat apapun. Semua ini sudah cukup, ia masih menganggap ibunya mementingkan Baekhyun daripada dirinya. Semuanya sudah sangat jelas dan ia kecewa.

**

Chanyeol baru saja keluar dari ruang dokter dan perkataan dokter tadi masih terus terngiang dalam pikirannya seperti sebuah dongeng yang tidak nyata. Ia tidak tahu harus bagaimana sekarang. Semuanya seolah semakin memperjelas status dirinya yang hanyalah sebuah pelarian dari kisah cinta yang tidak sampai.

“Nona Tiffany Hwang positif hamil. Saya harap anda bisa menjaga kondisinya, ia terlalu lemah.”

Tiffany hamil tanpa sepengetahuannya.
Ia merasa benar-benar seperti dibodohi dan dibutakan oleh sesuatu yang disebut cinta. Karena kenyataannya semuanya yang berawal indah akan berbalik menghantam jantungnya dengan rasa sakit. Ia ingin berteriak dan menyerah lalu meninggalkan Tiffany begitu saja namun ia bukan laki-laki yang sanggup berbuat tega seperti itu.

Sejak awal ia sudah merasa kalau dirinya memang ditakdirkan untuk tunduk pada wanita itu. Ia memang sudah menyukainya sejak awal mereka bertemu. Ia merasa semuanya memang sudah menjadi bagian dari garis takdir yang harus ia jalani.

“Tiffany noona, aku akan bersama mu sampai akhir,” bisik Chanyeol pelan sambil menatap wanita yang masih terlelap lemah didepannya.

Chanyeol sudah memutuskan kalau melindungi seorang Tiffany Hwang adalah garis takdir kehidupannya. Dan ia tidak akan pergi dari sisi wanita itu meski Tiffany memintanya hingga persimpuh.

**

Lay sudah melihat semuanya. Ia melihat semua yang terjadi ditaman kemarin. Hal ini membuatnya merasa sedikit hancur. Ia tahu kalau sejak awal ia sudah salah karena mengambil Taeyeon dari tangan Kyungsoo.

Lay melangkahkan kakinya untuk menemui Tuan dan Nyonya Kim. Ia menatap pintu dari kayu yang didesign berkelas itu dengan sedikit ragu. Ia mengetuknya tiga kali sebelum masuk kedalam sama dan menjumpai kedua pemilik rumah sedang sibuk dengan pakaian yang akan dikenakan untuk pesta pernikahan Jessica besok.

“Lay? Ada apa?”
“Kim ajeossi, ada yang ingin aku bicarakan dan ini menyangkut Taeyeon.”
“Ah~ ada apa dengannya, Lay? Apa anak itu membuat mu repot?”
“Aniya ajeomma, yang ingin ku katakan adalah… aku ingin membatalkan pertunangan antara diriku dan Taeyeon noona.”

Kedua orang dari superior Kim itu menatap Lay dengan bingung. Tuan Kim langsung duduk dibelakang meja kerjanya dan Nyonya Kim merapikan dua pasang pakaian dan memasukkanya kedalam sebuah keranjang berwarna biru. Ia akan meminta pelayan untuk menstrika pakaian itu.

“Ada apa sebenarnya?”, tanya Tuan Kim dengan kebingungan.
“Biarkan Taeyeon noona bersama Kyungsoo. Aku tidak akan memutuskan kontrak kerja apapun antara perusahaan Kim dan Zhang.”
“Bukan itu malasahnya, orangtua mu…”
“Aku akan memberikan mereka penjelasan agar mereka mengerti.”
“Kau yakin? Bukankah kau menyukai Taeyeon?” kali ini Nyonya Kim memandangi Lay dengan sebelah alis mata yang naik.
“Ajeomma, aku menyukai dirinya berbahagia meski harus bersama oranglain.”

Lay membungkukkan badannya sebelum pergi meninggalkan ruangan kerja itu. Ia menghela nafasnya sejenak sambil merogoh saku jasnya. Sebuah cincin yang sengaja ia persiapkan pada akhirnya tidak ada gunanya. Lay menjatuhkan cincin itu kedalam tempat sampah sambil tersenyum miris.

“Semuanya telah berakhir.”

**

Tiffany membuka matanya dengan perlahan, kepalanya masih terasa pusing dan ketika ia bangun yang pertama ia jumpai adalah Chanyeol yang sedang tidur ditepian tempat tidur rawatnya.

“Chan…”

Laki-laki itu membuka matanya sebelum Tiffany menyelesaikan kata-katanya. Tiffany bisa melihat mata Chanyeol yang memerah entah karena apa.

“Ah, noona sudah bangun? Sebaiknya noona jangan terlalu lelah dan…”
“Apa yang terjadi pada ku?”

Chanyeol diam. Ia memandang Tiffany sejenak, ia tidak tahu harus mengatakan apa. Ia belum siap memberitahukan segalanya namun bagaimana pun wanita itu harus tahu keadaan yang sebenarnya terjadi.

“Noona… noona sedang mengandung seorang anak.”
“Kai… Ini anaknya,” desis Tiffany lemah sambil mengusap perutnya yang masih terlihat rata itu.

Tiffany menyadari sesuatu, ia tidak pernah mengatakan apapun soal dirinya dan Kai. Padahal ia tahu kalau Chanyeol mengenal Kai cukup dekat. Tiffany menarik ujung kemeja lengan panjang Chanyeol. Ia menatap laki-laki itu sejenak lalu memutuskan untuk menceritakan semuanya. Semua yang telah terjadi pada dirinya dan alasan trauma yang selama ini ia derita, semuanya bermuara pada sebuah nama… Kim Jong In.

**

Kris dan Luhan sudah siap untuk menggagalkan pernikahan itu. Mereka sudah mengenakan jas dengan sangat rapi untuk berbaur dengan para tamu. Kris setelan putihnya dan Luhan dengan warna hitam.

“Kris, ada kiriman untukmu.”

Luhan memberikan sebuah amplop cokelat pada Kris. Luhan kembali sibuk memasang dasinya sedangkan Kris duduk didepan meja belajar dan membuka isinya. Kris membaca semuanya dengan perlahan, ia menarik nafas sedalam yang ia bisa. Kris memejamkan matanya, ia sedang berfikir untuk menentukan keputusan mana yang akan ia ambil.

“Ada apa?” tanya Luhan disela-sela kesibukannya.
“Hanya berkas tugas sekolah.”
“Kau yakin?”
“Tentu saja. Dan jangan sampai kita terlambat, rencana harus berjalan sesuai dengan yang sudah kita tetapkan semalam.”
“Aku mengerti Kris Wu.”

Kris tertawa kecil mendengar nada jengkel dalam suara Luhan. Luhan hanya menggelengkan kepalanya sambil kembali menatap ceermin. Kris memandangi punggung Luhan sambil menghela nafas berat.

“Hanya tinggal menunggu sebentar lagi, ‘kan?” bisiknya pelan.

**

Sehun melirik Seohyun yang sedang berada di dapur untuk menyiapkan sarapan. Keduanya langsung menatap kearah televisi. Sehun baru ingat kalau hari ini adalah hari pernikahan Jessica. Sehun berniat untuk datang, bukan untuk memberikan selamat tapi untuk mengetahui kepastian tindakan yang akan diambil Kris dan Luhan.

“Jessica eonni…?”
“Ya, kurasa kita harus ke Seoul sekarang.”
“Sarapannya?”
“Ya bersiaplah lalu habiskan sarapan. Kita harus ke Seoul hari ini, noona.”

Seohyun menganggukkan kepalanya lalu bergegas menata semua makanan untuk sarapan dimeja makan. Sedangkan Sehun kembali kekamarnya untuk mandi dan bersiap-siap.

**

Jessica Jung masih berdiri, mematung didepan cermin yang setinggi dirinya. Ia membiarkan para penata rias bermain dengan gaun atau membubuhi make up diwajahnya. Hair stylist sudah membuat rambut blonde Jessica menjadi lebih bergaya. Ia semakin cantik dengan gaun putih yang membalut tubuh indahnya. Namun tatapan matanya tetap sama, kosong.

“Nona Jung?”
“…”

Tidak ada jawaban. Jessica masih tetap berdiri tanpa mengucapkan sepatah katapun. Ia hanya terus memandangi ceermin dihadapannya dengan tatapan hampa sampai ibunya masuk dengan senyuman bahagia.

“Setelah ini, eomma tidak perlu mengkhawatirkan masa depan mu. Kau sudah berada ditangan orang yang tepat.”

Jessica sama sekali tidak menjawab. Ia hanya menyambut tangan ibunya yang sudah terbuka untuk membawa Jessica turun. Pernikahan ini tidak dilaksanakan di gereja, melainkan dikediaman keluarga Jung yang sudah seperti sebuah istana boneka. Dan Jessica adalah boneka tersebut.

“Kau harus menjadi anak baik jika ingin kedua anak miskin itu tetap dalam keadaan baik-baik saja,” bisik ibunya ketika mereka melangkahkan kaki menuruni anak tangga.

Dibawah sana sudah ada banyak tamu yang menatap kagum kearah Jessica. Gadis itu benar-benar seperti boneka berjalan yang sempurna. Ia adalah gadis yang benar-benar cantik. Sementara itu dibawah sana, Donghae sedang bergumul dengan perasaannya sendiri. Menuruti egonya untuk tetap mempertahankan Jessica atau melepaskan gadis itu. Membiarkannya hidup bahagia.

Jessica dan ibunya sampai didasar anak tangga.

Pegangan tangan ibunya tergantikan dengan tangan hangat milik Donghae. Masih tidak ada respon dari Jessica. Ia benar-benar seperti terpahat dari kayu, seperti boneka kayu yang kaku dan bergerak sesuai keinginan yang punya. Donghae sadar, ia salah. Ia sedang tidak bersama Jessica sekarang, pikiran gadis disampingnya benar-benar kosong.

#Dor!Dor!

Suara peluru yang dilepaskan kelangit-langit ruangan itu terdengar membahana. Semua tamu menoleh kearah pintu depan dengan panik. Diujung sana ada Kris dan Luhan yang tersenyum tipis sambil menatap Jessica yang sama sekali tidak merespon. Ia hanya memandangi keduanya dengan pandangan yang sama, kosong.

“PENJAGA!! KEAMANAN!!” teriak Nyonya Jung panik.

Seluruh petugas keamana langsung mencegah Kris dan Luhan untuk memasuki hall sementara para tamu yang tadi histeris kini sudah diamankan agar tidak menjadi sasaran tembak.

“Kami datang hanya untuk mengambil Jessica noona!” ucap Kris dengan tegas.
“Kami tidak akan melakukan apapun yang melukai kalian,” lanjut Luhan lebih jelas.

Sementara itu, tiba-tiba saja Kyungsoo dan Sehun -yang entah tiba sejak kapan- menyeruak diantara tamu.Keduanya langsung memegangi Kris dan Luhan agar sedikit tenang, bagaimanapun juga ini adalah sebuah acara suci. Pernikahan adalah hal yang suci dan mereka tidak ingin ada darah disini.

“Hyung!” teriak keduanya bersamaan.

Kyuhyun juga berada disana, diam-diam mengawasi dari sudut ruangan. Ia benar-benar akan melepaskan kehormatannya sebagai orang kepercayaan, ia hanya ingin melihat Sehun sebelum ia benar-benar pergi.

“APA-APAAN INI?!” teriak Nyonya Jung murka.
“Nyonya Jung, sebaiknya akhiri semua ini”

Semua menoleh kearah Chanyeol yang datang bersama Tiffany yang duduk dikursi roda. Tubuhnya masih terlalu lemah namun ia ingin datang dan menemui Jessica. Bagaimanapun ke-empat putri itu dibesarkan bersama sejak kecil. Seohyun, menyeruak dari kerumunan lalu merangkul tangan Sehun sambil memandangi Jessica yang kini membelakangi semuanya. Donghae sendiri masih diam.

“Ajeomma, lepaskan Jessica,” kali ini Taeyeon yang datang dengan nada memohon.

Lay menarik nafasnya ketika ia bisa melihat kalau Kyungsoo dan Taeyeon bergenggaman tangan. Ia tersenyum tipis, berdiri lalu merapikan jasnya. Lay melirik jam tangannya, ia akan kembali ke China. Laki-laki itu pergi meninggalkan pesta tanpa suara.

“Kalian pikir kalian siapa?! Seenaknya mengatur saya!”

Nyonya Jung meraih pistol yang berada dalam genggaman salah satu penjaga tadi. Ia mengarahkannya kepada Luhan dan kris. Keduanya hendak melangkah maju namun Sehun sudah lebih dulu menghalangi dengan tangannya.

“Kita bisa menyelesaikan semua ini dengan cara baik-baik,” bujuk Seohyun.
“Tidak! Tidak bisa! Jessica akan melakukan apapun demi kalian, jadi sebaiknya ia menuruti perintahku. Jessie, kau harus menikah dengan Donghae atau eomma akan benar-benar membunuh mereka.”

Jessica mengepalkan tangannya yang berada dalam genggaman Donghae. Laki-laki itu menatap Jessica yang kini benar-benar terlihat pucat.

“Sica?”
“Kita… Kita menikah sekarang. Jangan pedulikan mereka,” ucap Jessica dengan suara yang lemah.
“Noona?!” Luhan langsung maju namun Sehun bergerak lebih cepat untuk menahannya.
“Sica, kau tidak bisa melakukannya” desis Kris.

Entah mendapatkan kekuatan dari mana. Jessica melangkahkan kakinya, menuju kehadapan pastor. Tidak ada yang berubah dengan ekspresi wajahnya yang datar, hanya saja ia semakin terlihat memucat.

“Bagus! Kau memang anak yang baik. Sekarang kalian semua jangan coba-coba untuk menghancurkan pernikahan ini.”
“Anda gila, Nyonya Jung!”
“Kau pikir kau tahu apa? Jessica sampai saat ini berdiri disini karena suamiku mengorbankan dirinya sendiri untuk anak ini! Sudah seharusnya ia balas budi dengan menjaga semuanya. Dia anak yang manis dan penurut sebelum mengenal kalian.”
“Balas budi?” tanya Chanyeol bingung.
“Ya! Seharusnya ia bangga karena sudah dibesarkan dalam keluarga Jung!”
“AJEOMMA!!”

Tiba-tiba saja Taeyeon berteriak, berusaha menghentikan serangkaian kalimat yang keluar dari mulut Nyonya Jung. Ia tidak menyangka kalau wanita paruh baya itu benar-benar menyimpan dendam pada Jessica. Hanya Taeyeon yang tahu kalau Jessica tidak pernah lahir dari rahim wanita itu.

“Apa maksudnya, eomma?”

Jessica berbalik dan menatap ibunya dengan penuh pertanyaan. Wanita itu memandang Jessica sekilas lalu menangis.

“Jessica, kau tidak pernah lahir dari rahim ku. Kau… Kau adalah anak dari orang yang dicintai oleh suamiku, ayah mu. Aku melakukan apapun untuknya termasuk merawat mu, aku berusaha sabar menghadapi setiap rasa sayangnya pada mu dan seolah menganggap ku sebagai pengasuh mu saja. Dan sekarang, aku hanya ingin kau balas budi dengannya, dia mengorbankan nyawanya untuk mu. Lagipula apa pentingnya cinta? Kau bisa belajar mencintai Donghae nantinya.”
“Eomma… Eomma menganggap kalau aku penyebab kematian appa?”
“Sejak awal semua memang kesalahan mu. Seandainya saja kau tidak pernah dilahirkan kedunia ini mungkin Jung Yunho tidak akan bersikap dingin padaku dan memilih ibu mu.”

Jessica merasa kakinya lumpuh seketika. Luhan melepaskan tangan Sehun dan berlari kearah Jessica sebelum gadis itu jatuh kelantai. Namun Nyonya Jung sama sekali tidak ingin salah satu dari Kris atau Luhan mendekati Jessica, ia menekan pelatuk senapan itu dan peluru keluar dari mulut pistol bergerak lurus dengan cepat namun Kris ternyata jauh lebih cepat. Ia langsung mendorong Luhan hingga terjatuh ke lantai keramik putih itu.

“KRRRRRRIIISSS!!!”
“HYUUUUUUNGGGGG!!!”

Cipratan darah Kris mengenai gaun pengantin Jessica. Gadis itu dengan cepat meraih tubuh Kris sebelum jatuh kelantai. Matanya membulat, terbuka dengan sempurna. Air mata tiba-tiba saja meluncur dari kedua pipinya. Ia merebahkan kepala Kris pada pangkuannya. Suasana dalam ruangan itu langsung riuh. Taeyeon, Kyungsoo, Sehun, Seohyun, Chanyeol dan Tiffany langsung berhamburan mendekati Jessica dan Kris. Sementara itu Luhan menatap pemandangan didepannya dengan tidak percaya.

“Uhuk!”

Darah segar keluar dari mulut Kris. Ia tersenyum samar ditengah rasa sakitnya.

“Kris… Kris Wu…”
“HYUNG!!”

Baekhyun tiba-tiba menyeruak diantara kerumunan. Air mata turun deras membasahi kedua pipi laki-laki itu. Ia meraih tangan Kris dan menggenggamnya.

“Hyung, eomma meminta kita hidup bersama. Hyung jangan meninggalkan aku sendiri, Hyung. Hyung seharusnya sudah menerima amplop berisi hasil pemeriksaan eomma, kan? Hyung tahu kan kalau eomma sudah tidak bisa diselamatkan lagi? Hyung bisa marah dengan ku, memukul ku atau mengata-ngatai ku tapi ku mohon jangan pergi. Aku tidak memiliki siapa-siapalagi didunia ini,” Baekhyun bicara panjang lebar sambil menangis. Bagaimanapun juga ia masihlah seorang anak sekolah yang butuh keluarga disekelilingnya.

Kris tersenyum kecil, “Semua akan baik-baik saja, Baekhyun-ah. Lu… Dimana Luhan?”
Luhan datang dan tersenyum miris, “Bodoh.”

Kris tertawa kecil dengan susah payah. Jessica sudah terisak sejak tadi. Ia tidak menyangka semuanya akan jadi seperti ini. Ia benar-benar merasa bersalah, mungkin ibunya benar. Seharusnya ia tidak pernah dilahirkan didunia ini.

“Lu, jaga Jessica noona. Aku… Aku tahu kau mencintainya. Jaga dia seperti kita menjaganya sampai detik ini.”
“Kris, aku…”
“Berjanjilah pada ku”

Luhan diam, ia menatap Jessica yang balik menatapnya dengan mata yang basah.

“Lu…” bisik Jessica parau.

Luhan meraih gadis itu kedalam rangkulannya, sementara itu tangan kiri Jessica masih menggenggam tangan kanan Kris. Sedangkan tangan kiri Kris masih berada dalam genggaman Baekhyun. Kris tersenyum tipis. Setidaknya ia bisa tenang sekarang. Semuanya berjalan seperti apa yang ia inginkan.

“Aku… aku bersyukur karena… uhuk… karena telah mengenal ka-kalian semua… xie xie… wo ai ni…”

Detik berikutnya, Kris sudah menghembuskan nafas terakhir. Gaun putih Jessica pun sudah penuh dengan darah. Gadis itu masih menggenggam tangan Kris yang terbaring dipangkuannya. Ia menangis dalam rangkulan Luhan yang juga meneteskan air matanya. Sementara itu Sehun mengedarkan pandangannya dan tatapannya tertuju pada Kyuhyun yang tersenyum diujung sana.

“Hyung!”
“Sehun-ah, aku senang kau memanggil ku seperti itu.”
“Hyung, aku…”

Kalimat Sehun terpotong karena Kyuhyun meraih Sehun dan memeluknya. Menepuk-nepuk punggung Sehun dengan lembut.

“Selamanya kau adik ku, aku meyayangi mu. Semoga suatu saat nanti kita bisa bertemu lagi.”

Kyuhyun melepaskan pelukannya dan tersenyum. Meninggalkan aula itu setelah menelepon kantor polisi juga rumah sakit. Sehun terdiam ditempatnya, menatap kepergian satu-satunya keluarga yang ia punya.

Sementara itu Nyonya Jung harus menjalani masa rehabilitasi bersama psikolog, karena terlalu banyak masalah yang ia derita sehingga menambah tingkat stresnya. Sedangkan Kris sendiri mendonorkan jantungnya pada ibunya. Kris berharap ia akan terus hidup bersama ibunya sambil melihat pertumbuhan Baekhyun dan kebahagiaan orang-orang disekelilingnya.

Dan waktu yang menjadi saksi akan terus bergulir mempersembahkan masa depan.

Midnight Sun, karena ditengah kegelapan pun pasti ada setitik cahaya.

–END–

..

..

MIDNIGHT SUN
Story by : Ichen Aoi
Staring by : Jung Soo Yeon SNSD/Kris Wu EXO/Lu Han EXO/Seo Joo Hyun SNSD/Oh Se Hoon EXO/Kim Tae Yeon SNSD/Do Kyung Soo EXO/Stephanie Hwang SNSD/Park Chan Yeol EXO
Other cast : Zhang Yi Xing EXO/Kim Jong Dae EXO/Byun Baek Hyun EXO/Kwon Yu Ri SNSD/Jung Yun Ho TVXQ
credit song : Stand Up! (J-Min)/WOW (BTOB)/Planetarium (Ai Otsuka)/How can I? (TVXQ)/Prisoner of Love (Utada)/Midnight (B2ST)/The Way You Are (TVXQ)/Volume Up! (4Minute)/Destiny (Super Junior M)/The Chaser (Infinite)/All Alone (Jae Joong)/I Know (TVXQ)/I’ll Protect You (Jae Joong)/Why Did I Fallin’ Love With You? (TVXQ)/The Word I Don’t Want To Hear (Troblemaker)

18 comments

  1. Lucy Sulastri (@LucyCJA) · May 1, 2013

    kris mati -_- tapi good ^^b

  2. lestrina · May 1, 2013

    Kris knp mati… Berharap jessica bersama dgn kris. Good job buat karya ff ini. Dtunggu y karya2 yg terbaru n keep writing ya..

  3. Dear @ichen_aoi …
    Akhir’y tamat jg baca ini hehehe ^_^.
    Ending’y bagus & ada sebagian yg sesuai dgn harapan aku hehehehe (Jessica with Luhan,.karena Kris punya aku wkwkwk :p), Kyu insyaf, Lay berbesar hati melepaskan Taeyeon ke Kyungsoo & Kris mau menerima Eomma nya kembali.

    jujur yg aku tunggu adalah penjelasan Tiffany soal Jong In ke Chanyeol. berharap ada perasaan emosional Chanyeol yg diam diam cuman dijadikan pelampiasan oleh Fanny. karena di awal” lebih banyak diceritakan kisah Chanyeol – Fanny – Jong In. ternyata di part ini malah di skip 😦

    Terus soal Sehun & Kyu…aku penasaran banget ma mereka,.kalo tokoh yg lain tau hubungan antara Sehun & Kyu bagaimana reaksi mereka *mikir ala Ikyusan*

    but, all is perfect Good Job Ichen Aoi (y). Thank You

  4. Pretty Hana · May 4, 2013

    Nyesekk~ T_______T
    Kenapa Kris nya mati thor? >.<
    Ngarep banget Jessica sama Kris nantinyaaa -_____-
    Tapi ceritanya bagus bangeeeeeeeeeeeeetttttttttttttttttt!!!!!!!
    Kalo bisa kasih sequel~~~ 😀

  5. ahyeon. J · May 4, 2013

    jadi ini ahkirnya!!! miris banget ceritanya, masih nyesek kenapa jongin meninggal dan sekarang ditambah kris 😦 *siapin tissue. harus ada sequelnya nih hehe 🙂 sequel! sequel! sequel! sequel! sequel! sequel! sequel! sequel! sequel! sequel! sequel! sequel! sequel! sequel! sequel! sequel! sequel! sequel! sequel! sequel! sequel! sequel! sequel! sequel!
    *teriak depan rumah authornya *ditimpuk sandal hahaha 😀

  6. Miditya · May 6, 2013

    Sumpaaaah !!!! GUE NANGIIIISSSSSSS AAAAAA KRISSSS T_T

  7. @Seojung.ELF · May 6, 2013

    Kenapa kris mati thor… Ah sedihnya kris mati.
    Sequel donk thor…

  8. siwiwizards77989 · May 7, 2013

    the best ending…..!!! (^_^)

  9. neulchan · May 17, 2013

    aaa author kampay ih. bikin nyesek gini :'(((
    For Heaven sake, ga rela kris meninggal trus sica sama luhan 😥
    well, I’m still waiting for another krissica moment. tapi jangan yg sicanya sama orang lain 😥

  10. jung clara · August 8, 2013

    ending ny pke tembak2n
    pdhl td brhrp HaeSica..hehehe

  11. LuSeo_Love [Park Ly An] · October 9, 2013

    akhirnyaa selesaiii….. horeee~~~

  12. Kim HyunJoo · October 19, 2013

    Huaaaaaa,nyesek bangett…nangiss neeh
    😥
    Kenapa harus kris yg mati??? Yg lain aja yg mati/?
    Sequel sequel sequel doonkk
    Nasib sica,fany,seo,tae,lu,yeol,hun,sma kyung gimana?? Penasaraaann

  13. mei2303 · October 27, 2013

    aaaaaaa…. last chapter… huhuhuhuh.
    .><

  14. mei2303 · October 27, 2013

    aaaaaaa…. last chapter… huhuhuhuh..ah..kenapa kai harus meninggal.. padaha sedikit lagi bakal bahagia..huhuhu ><

  15. anni_mifta · February 8, 2014

    thor ini ff daebak bgt dri part 1-20 keren, setiap bca partnya bikin deg2an tpi ttp ini ff keren q ska

  16. andari · September 7, 2014

    nyesek,,,, kenapa bukan ibunya kris aja sih yg mati,,,.

  17. Aan's L-hope · November 3, 2014

    Sad ending… Kasihan Kris T_T
    Kereennn
    next sequell

  18. Ran Shibuki · March 21, 2015

    Cerita ff nya seru banget….~ ada kelanjutannya G̲̮̲̅͡åк̲̮̲̅͡? Aku mau baca lagi.
    Walaupun cerita akhirnya sediih, tapi masih tetap seru kok. Good joob~ yang buat ff ini «like» sequel….
    Komawoyo….

Leave a reply to Ran Shibuki Cancel reply